TendaBesar.Com - Jakarta - Sebagai partai baru, Gelora memiliki cara untuk menyiapkan kader-kader hebat, yang memiliki pengetahuan dan memahami sejarah bangsanya. Untuk itu Gelora meluncurkan program yang disebut dengan Akademi Manusia Indonesia (AMI)
Seperti diuraikan dalam web resmi Gelora, (partaigelora.id) menyebutkan bahwa AMI adalah wadah pengkaderan Partai GELORA yang merupakan sarana pembelajaran dan pendidikan moderen yang efektif, terstruktur, terukur, berjenjang, dan berkelanjutan dalam rangka menyiapkan model manusia Indonesia yang memahami ideologi partai, nilai-nilai dasar kepemimpinan politik, berwawasan kebangsaan dan global menuju Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia.
Diluncurkannya program AMI oleh Gelora, juga dimaksudkan untuk mengawal cita-cita besar menuju Indonesia menjadi kekuatan lima besar dunia, menjadi bagian penting dalam diseminasi ide dengan menginternalisasikan pikiran-pikiran yang kemudian mampu merancang dan melaksanakan langkah-langkah strategis menuju cita-cita besar bangsa Indonesia.
Menurut Anis Matta, AMI adalah fitur paling penting di tubuh partai karena berfungsi sebagai pusat pengkaderan.
"Kita percaya kader itu akan menjadi tulang punggung partai dan negara. Tempat kita menggodok manusia Indonesia yang kita cita-citakan," papar Anis, Selasa (10/11/2020)
Dikutip dari web resmi Gelora bahwa program AMI berfungsi untuk mencetak manusia Indonesia seutuhnya dengan ciri-ciri sebagai berikut:
• Merawat nilai-nilai spiritualitas agar dapat menjadi manusia yang relegius moderat yang cinta tanah air
• Memiliki wawasan kenegaraan dan kepemimpinan global,
• Berilmu pengetahuan yang menumbuhkan kemampuan kreatif, inovatif dan progresif
• Mampu melakukan kolaborasi dengan seluruh elemen anak bangsa sehingga dapat menjadikan dirinya ada pada tingkat sejahtera yang memberdaya.
Usai melewati pengkaderan dalam bentuk AMI, kader Gelora akan dibekali dengan program Akademi Pemimpin Indonesia (API). Program API bertujuan untuk menyiapkan calon-calon pemimpin yang religius, handal, visioner, efektif, memiliki watak dan etika kebangsaan, berwawasan nusantara, serta disegani dalam pergaulan global.
Sementara itu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meluncurkan program Akademi Pekerja Migran Indonesia (APMI) secara daring pada Ahad (21/11/2021), seperti dilansir di web resmi PKS yakni pks.id
Program tersebut diluncurkan sebagai bentuk komitmen PKS terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI). Hal itu disampaikan oleh Ketua Bidang Ketenagakerjaan DPP PKS Martri Agoeng dalam acara kelas perdana program tersebut, Kamis (25/11/2021)
"Program Akademi Pekerja Migran Indonesia (APMI) merupakan bentuk komitmen PKS terhadap para PMI," tutur Martri
Namun demikian tidak dijelaskan secara rinci apa itu APMI. Apa fungsinya, apa bentuk gerakannya, serta apa model kontribusinya kepada PMI.
Mubalig muda Salim A Fillah yang menjadi narasumber dalam kuliah perdana tersebut menegaskan pentingnya menjaga keimanan dan ketaqwaan sebagai seorang PMI.
"Tinggal di negeri orang memang tidak mudah, namun komitmen terhadap Islam jangan sampai luntur. Menurut Imam Al Ghazali ada lima hal yang harus dilakukan oleh seorang muslim agar keimanan dan ketaqwaan tetap terjaga, yaitu senantiasa melakukan muhasabah, muraqabah, muahadah, mu'aqabah, dan mujahadah," terang Salim.
Kuliah perdana daring APMI PKS itu diikuti oleh peserta baik dari dalam maupun luar negeri antara lain; Banjarnegara, Ponorogo, Cirebon, NTB, Ngawi, Madiun, Tulung Agung, Malaysia, Hongkong, Arab Saudi, Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan.
(ah/tb)