Tendabesar.id - Bogor - Kematian ustaz muda Ameer Azzikra putra kedua mendiang Alm. KH. Arifin Ilham meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar terlebih istrinya tercinta Nadzira Shafa, Senin (29/11/20201).
Nadzira menceritakan bahwa sebelum pamit untuk selamanya, Ust. Ameer sempat dirawat di RS EMC sentul Bogor. Ia dirawat selama empat hari. Hari pertama dan kedua Nadzira menemani suaminya di rumah sakit. Hal itu dia sampaikan usai pemakaman almarhum pada saat diwawancara intens investigasi di lokasi pemakaman.
“Saat-saat terakhir nemenin Ameer, Bang Ameer itu kan sudah masuk rumah sakit empat hari yang lalu ya. Aku nemenin hari pertama sama hari kedua, karena hari ke tiga keempatnya ditungguin mama”, tutur Nadzira
Kemudian Nadzira melanjutkan bahwa dirinya dipanggil kembali menemani almarhum pada saat pemuda shalih itu masuk ICU. Nadzira menceritakan bahwa pada beberapa saat sebelum sang suami meninggal, Ameer masih mintanya untuk menyediakan minum, juga memintanya untuk dibelikan semangka.
“Terus aku dipanggil lagi pas bang Ameer masuk ICU. Di situ bang Ameer masih, walaupun dia sudah ngos-ngosan ya, masih sempat minta minum, masih sempat minta semangka. Terus aa dia minta maaf”, kata Nadzira menceritakan
Ia juga sempat bingung pada saat almarhum minta maaf. Kenapa suaminya minta maaf padahal ia merasa muhammadnya itu tidak pernah melakukan kesalahan.
“Aku bingung kenapa dia minta maaf, tapi ternyata ya minta maafnya untuk pergi lebih dulu”, kata Nadzira sembari meneteskan air mata.
Nadzira juga menceritakan riwayat penyakit suaminya sebelum diponis paru-paru dan liver. Kata Nzira bahwa suaminya sebelumnya mengidap penyakit radang yang tidak sembuh-sembuh.
“Sebelum diponis paru paru waktu itu dia sempat radang. Cuman memang gak sembuh-sembuh. Sampai akhirnya kita ke rumah sakit lagi dan diponis paru-paru, kemudian diponis liver, di situ ia mulai ngedrop”, lanjut Nadzira berusaha tabah.
Nadzira menyampaikan bawa mulai kesehatan suaminya drop itu pada saat diponis paru-paru dan konflikasi liver.
“Awal masuk rumah sakit itu trombositnya 200 ribu, pas masuk ICU drop ke 30 ribu”, tutur Nadzira.
Nadzira menyebutkan bahwa dia baru ingat pesan suaminya setelah pujaan hatinya itu meninggal. Kata-kata yang terngiang dari ucapan Ameer itu ialah kalo dia meninggal lebih dulu, ia meminta istrinya agar tidak jauh-jauh dari ibunya “Umi Yuni”. Ameer juga meminta kepada Nadzira untuk terus berbagi kepada mereka yang membutuhkan.
“Ini pesannya sebenarnya sudah lama, cuman aku baru ingat. Dia bilang kalo misalkan dia pergi duluan jangan jauh-jauh dari mama, dari mama Yuni. Terus jalanin kebaikan, terus berbagi. Kak Ameer juga meminta aku belajar negebekam, karena kak Ameer bangga kalo aku bisa negebekam”, cerita Nadzira.
Akhir ceritanya Nadzira mengungkapkan bahwa selama berumah tangga dengan Ameer, Nadzira merasakan kebahagian luar biasa. Ia bersyukur telah dipertemukan dengan suaminya meskipun ia tidak lama ditakdirkan bersama.
Semoga Ameer ditempatkan di Jannah-Nya.
(fer/tb)