Tendabesar.id - Surabaya - Sebuah video beredar di media social memperlihatkan detik-detik meletusnya Gunung Semeru. Dalam video terlihat awal mengepul menggunung dan warga berlarian menyelamatkan diri.
Anak-anak yang baru pulang sekolah atau diniyah terlihat ikut berlari sekencang mungkin. Terdengar suara takbir bersahut. Demikian juga perekam video terdengar tak henti-hentinya bertakbir.
Video amatir lainnya memperlihatkan sebuah jembatan putus akibat erupsi Semeru tersebut. sementara di tempat lain warga berlumur lumpur debu akibat diguyur hujan dan hujan krikil. Perekam video juga menyebut-nyebut hujan kerikil berkali-kali.
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengatakan guguran awas panas Gunung Semeru telah terpantau sejak Jumat (3/12/2021) kemarin. Namun guguran awan panasnya masih kecil, sementara hari ini benar-benar luar biasa besar.
"Ini yang besar tadi, sebenernya gini, sejak kemarin kan udah ada ya kecil kecil, cuma ini tadi yang terakhir jam 14.50 WIB ya yang cukup besar," ujar Andiani dalam keterangannya, Sabtu (4/12/2021).
Andiani mengabarkan bahwa awan panas guguran Semeru mengarah ke Besuk Kobokan. Sementara di alat seismogram, tercatat Amplitudo maksimum 25 mm durasi masih berlangsung.
Pada saat kejadian awal gunung tertutup kabut tebal yang sangat mengerikan, bak kiamat telah datang. Ketakutan juga meliputi warga yang tempat tinggalnya tidak jauh dari Gunung Semeru.
"Ya tadi sekita jam 14.50 WIB terjadi awan panas guguran dan awan panas guguran itu yang terancam adalah daerah di sekitar lembah sungai utamanya di Besuk gerobokan ya nama sungainya itu," tambah Andiani.
Adapun kronologi gunung Semeru mengalami erupsi disampaikan oleh BNPB sebagaimana berikut:
Getaran banjir lahar atau guguran awan panas mulai terjadi dengan amplitudo maksimal 20 milimeter” pada pukul 14.47 WIB.
Sekita pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan bahwa “visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang”.
Keberadaan abu vulkanik yang mengarah ke Besuk Kobokan itu diamati dari Pos PPGA Gunung Semeru yang terletak di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Demikian juga laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami hal yang sama yakni terjadi kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Daerah-daerah yang gelap oleh abu vulkanik adalah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, juga desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang.
Atas erupsinya Gunung Semeru tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.
(af/tb)