TendaBesar.Id - Mataram Lombok - Sebuah video viral di jagat media social, memperlihatkan ratusan orang yang mengeluhkan pelayanan yang dilakukan penyelenggara MotoGP Mandalika sangat buruk sekali.
Salah seorang penonton yang jauh-jauh datang dari Kalimantan pada saat ditanya tentang penyelenggaraan MotoGP mengatakan bahwa penyelenggaraannya acak-acakan dan kacau balau. Ia meluapkan kekesalannya karena penyelenggara tidak memberikan para pengunjung menggunakan mobil ke lokasi. Sementara Bus yang disediakan sangat terbatas sehingga ribuan orang terlantar.
“Menurut saya pribadi ya mas, saya sebagai penonton MotoGP, penyelenggaraannya acak-acakan, kacau. Kami dari sirkuit sampai kesini jalan kaki dari siang tidak ada penjemputan Bus. Kami datang jauh-jauh dari Kalimantan membayar 2,5 juta per tiket per orang, tapi nyatanya kami diterlantarkan dan kami jalan kaki, sampai sekarang kami belum ada jemputan dan tidak tau harus kemana”, kata penonton yang mewakili teman-temannya tersebut.
Penonton itu juga menyampaikan harapannya kepada pihak penyelenggara. jika nanti diadakan kembali MotoGP di Mandalika hendaknya pihak penyelenggara memperbaiki pelayanannya. Jika tidak mempu memberikan pelayanan yang maksimal maka baiknya jangan mengadakan, sebab terlalu banyak penonton yang kecewa.
“Harapan kedepan kalo disini mau menyelenggarakan MotoGP lagi, itu mungkin harus diperbaiki dong, parkirnya, angkutannya. Kalo memang tidak mampu atau shuttle bis-nya kurang, iya jangan dipaksakan”, sambungnya.
Penonton itu juga memberikan usulan kepada pihak pemerintah juga kepada penyelenggara bahwa mereka diperbolehkan membawa kendaraan hingga parkiran. Sebab mereka merasakan kesulitan dengan berjalan kaki yang jaranya cukup jauh dari sirkuit, sementara pihak penyelenggara tidak ada tanggung jawabnya.
“Kalo enggak dibuat parkiran, kami boleh membawa mobil peribadi, menuju ke tempat parkiran. Jadi jangan kami ini sebagai konsumen, ini kan jual jasa ya, kita konsumen kita byar, tapi diterlantarkan, seperti itu”, lanjutnya.
Penonton itu mengatakan bahwa apa yang mereka keluhkan adalah apa yang mereka rasakan. Apa yang mereka alami, tidadk dibuat-buat apalagi ngarang-ngarang. Mereka mengeluhkan real apa yang merke alamai dimana penyelenggara tidak mampu melayani penonton yang terlantar, sembari memperlihatkan kakinya yang lecet karena berjalan panjang dari sirkuit.
“Ini kita ngomong apa adanya, sampai saya shoting aja kaki saya, nyeker ini mas sudah lecet ini. Jalan kaki dari sirkuit. Ribuan orang seperti ini mas. Supaya jadi pembelajaran, kalau seandainya tidak mampu, mestinya tidak seperti ini caranya”, katanya lagi kesal.
Penonton itu mengatakan bahwa mereka memiliki kendaraan. Mereka kesal karena para pengunjung tidak boleh menggunakan kendaraan ke lokasi, dan mereka disiapkan bis yang sama sekali tidak memadai, sehingga akibatnya ribuan orang terlantar.
“Kami punya mobil mas, kami bukan orang susah, kami bawa mobil ke dalam bisa. Tapi kenapa harus dipergunakan bis dan ternyata tidak memadai. MC bilang 60 ribu orang, bis disiapkan hanya berapa mas. Dipikir mas, agak cerdas sedikitlah, mestinya agak cerdas dikit, jangan jangan terlalu begok”, tutup pengunjung itu.
(af/tb)