TendaBesar.Id - Jakarta - Polemik minyak goreng telah menjadi buah bibir masyarakat luas juga para netizen Indonesia. Selain langka minyak goreng juga dibandrol dengan harga yang sangat tinggi hampir mendekati Rp 40 ribu per dua liter.
Namun kelangkaan minyak goreng tersebut akhirnya menyeret nama dua partai politik (parpol). Koalisi pemerintah. Partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Seperti diketahui bahwa masyarakat heboh karena PDIP melakukan bagi-bagi minyak goreng hingga 10 ton. Sementara di tempat lain PSI telah menggelar operasi pasar murah di beberapa tempat.
Atas pristiwa tersebut lantar tokoh Nahdatul Ulama (NU) Habib Noval Assegaf melalui akun twitternya mengaku bingung atas banyaknya pembagian minyak goreng di tengah kelangkaannya.
“Minyak goreng langka tapi banyak yang bagi-bagi dan operasi pasar. Jadi sebenarnya siapa yang menimbun?,” tulis Habib Noval Assegaf, Selasa, (8/3/2022).
Atas reaksi habib Novel tersebut warganet beramai-ramai menyeret PDIP dan PSI dengan berbagai sindiran yang menohok.
“Partai maling mungkin bisa jawab ,” balas @HER***
“Kalo pertanyaan ini, pasti PDIP dan PSI yg paling tahu jawabannya,” jawab @Khae***
“Nah PDIP dan PSI bisa bagi2 migor cara dapatnya piji mana ? Masyarakat perlu belajar kpd mereka,” timpal @Ded***.
“Manfaat lain dari minyak goreng, sbg suplemen kenaikan elektabilitas,” tulis @ilmu***
Ketahuan yg nimbun ternyata yg skrg bisa bagi2. Mau cari simpati tapi malah kelihatan curangnya. Wkwkwkwk tulis @Rudy*****
Pikir pakai akal waras sungguh mengherankan disaat minyak langka mereka justru kebanjiran minyak dan malah membaginya untuk rakyat. Rakyat waras sudah menebak pastinya ADA UDANG DIBALIK BATU.. @Meg***
Huuu... uuuuuiyyy, akhirnya muncul jg kelompok yg suka nimbun migor sampai membuat langka dan mahal. ayo p polisi segera usut tuntas 2 parpol ini. masalahnya, kyknya, polisi gk akan berani deh nyentuh 2 kelimpok untouchabel ini... @Joni ******
(saf/tb)