BogorTendaBesar.Com - Bogor - Sekolah semestinya memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya akan tetapi untuk SMK BM ini jauh sekali dari kesan mendidik
Pengelola SMK BM diduga menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan bagi sekolahnya sehingga mengabaikan mekanisme dan alur tingkatan pendidikan siswa didiknya.
Hasil dari konfirmasi awak media kepada pihak sekolah mengatakan bahwa seakan kejadian memalukan itu kelalaian dari sistem. Sementara kepala sekolah hanya menjalankan tupoksinya sebagai kepala sekolah dengan pasang badan atas peristiwa yang sangat fatal tersebut.
"Ini kesalahan kami dan merupakan untuk memenuhi jumlah siswa kami jadi kami ambil secara online tarik dapodiknya," jelas MRP Kepala SMK BM saat dikonfirmasi awak media, Jumat, (07/10/2022)
Di sekolah tersebut terdapat siswa yang diterima tanpa disertakan ijazah SMP-nya dan siswa tersebut hanya berbekal ijazah SD. Aneh nya siswa tersebut diterima lolos verval dapodik hingga hampir 2 tahun ajaran sekolah.
Bagaimana bisa seorang anak yang belum lulus pendidikan di tingkat SMP sudah di terima di SMK tersebut? Sehingga terkesan ada permainan data yang dilakukan oleh pihak sekolah tersebut.
Melalui sambungan telpon salah seorang dari orangtua siswa yang merasa diambil datanya mengatakan bahwa dia merasa dirugikan oleh SMK BM Ciomas Bogor itu.
"Intinya saya sebagai orangtua dari ZBS merasa dirugikan dengan tindakan dari SMK BM yang telah mencuri data anak saya, karena anak saya baru lulus SD kenapa datanya sudah ada di SMK BM Ciomas," ungkap mama ZBS, melalui selulernya saat dikonfirmasi
Sampai berita ini dirilis, belum ada itikad baik dari pihak kepala SMK BM. Pihak sekolah mengatakan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan MKKS SMK Kab Bogor pungkasnya.
(bsr/tb)