TendaBesar.Id - Jember - Seorang Istri Kiyai di Jember Memfitnah Suaminya Mencabuli Santrinya Karena Cemburu? Ini Klarifikasinya! Seorang Kiyai pondok pesantren Al Jalil di Jember bernama Muhammad Fahim Mawar dilaporkan oleh istrinya Himmatul Aulia dengan tuduhan melakukan perselingkuhan hingga pencabulan santriwatinya.
Laporan tersebut dilakukan oleh Himmatul karena dirinya merasa tidak tahan dengan perlakuan suaminya yang dia anggap selama ini jarang tidur bersamanya di kamarnya. Hal itu ia sampaikan saat wawancara di salah satu TV nasional yang menghubunginya untuk mengklarifikasi tuduhannya tersebut.
Himmatul mengatakan bahwa bukti yang dia pegang adalah pengakuan salah seorang santri yang saat ini sudah tidak berada di pondok pesantren Al Jalil.
“Di sini saya melaporkan kepada pihak kepolisian dikarenakan saya sudah lelah dengan apa yang dilakukan oleh suami saya,” ungkap Himmatul, dikutif dari akun Youtube TvOneNews, Selasa (10/1/2023)
Himmatul juga menuduh suaminya telah melakukan perselingkuhan sejak pertema mereka menikah yakni sepuluh tahun lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya sangat tau betul suaminya yang memiliki hubungan special dengan para santrinya.
“Perselingkuhan terjadi selama pernikahan saya, pernikahan saya sampai detik ini sudah 10 tahun. Saya sangat tau betul siapa suami saya dan beberapa tahun kebelakangan suami saya ini memiliki hubungan special dengan para santri,” papar Himmatul.
Namun pada saat ditanya dengan berapa orang suaminya melakukan perselingkuhan, Himmatul malah terlihat ragu menjawabnya. Sementara mengenai pencabulan yang dia tuduhkan, Himmatul mengatakan mengantongi bukti seorang mantan santri yang pernah dicabuli oleh suaminya.
Atas beberapa pertanyaan terkait pencabulan dan perselingkuhan suaminya, Himmatul meminta kuasa Hukumnya yang bernama Mini dari LBH lentera yang menjawab.
“Untuk masalah ini kuasa hukum saya yang menjawab,” kata Himmatul
Sementara itu kuasa hukum Himmatul, Mini mengatakan bahwa terkait bukti-bukti perselingkuhan suami kiennya masih dalam bentuk pendalaman.
“Terkait dengan bagaimana cara pencabulan dan lain sebagainya, ini kan masih dalam ranah penyelidikan. Itu nanti akan kami perdalami,” kata Mini dengan mimic ragu.
Sementara itu Muhammad Fahim Mawardi membantah semua tudhan yang dilakukan oleh mantan istrinya tersebut. Fahim mengatakan bahwa apa yang disampaikan mantan istrinya itu adalah fitnah keji karena cemburu.
“Itu semua berita bohong dan fitnah. Dalam keluarga kami ada seorang istri yang sejak dulu penuh dengan kecemburuan. Jangankan orang lain, ummi saya juga dicemburui. Namun kami tutupi ini semua karena ini kami anggap aib keluarga,” papar Fahim seperti dilansir di akun banteng aqidah, Sabtu, (7/1/2023)
Fahim membeberkan awal mula dari gonjang-ganjing rumah tangganya bermula dari beberapa bulan sebelum tuduhan dilayangkan. Ia mengatakan bahwa istrinya tidak suka jika dirinya mendahulukan Ibunya dalam menentukan berbagai hal di pesantrennya. Fahim juga mengklaim istrinya bahkan memusuhi ibunya karena cemburu.
“Ketika kami ingin melakukan hal apapun dari yang paling remeh sekalipun, kami izin kepada beliau (Ibu). Itu sikap saya mendahulukan ummi saya dan ini tidak cocok dengan istri saya. Sehingga apapun yang dilakukan di pesantren ini, dia istri sayalah yang harus didahulukan karena dia yang berkuasa sebagai pengasuh dan lain sebagainya,” ungkap Fahim.
Dalam klarifikasinya Fahim mengungkap bahwa dirinya memergoki pihak istrinya melakukan perbuatan keji dengan menekan seorang santri agar mengakui bahwa santri tersebut pernah dicabuli olehnya. Yang ironi kata Fahim bahwa yang dimintai pengakuannya itu adalah keluarga habaib.
“Tadi malam saya memergoki pihak musuh sedang mencari penguat untuk menjatuhkan pesantren. Terdengar oleh saya sampai santri tersebut minta tanda tangan materai agar santri ini mengakui pernah ditiduri atau dicabuli sama saya. Dan ironisnya santri adalah keluarga habaib,” kata Fahim.
Fahim juga akan menuntut balik pihak-pihak yang telah melakukan penyebaran berita bohong dan fitnah terhada dirinya, siapapun itu termasuk media online yang pertama kali mengangkat fitnah tersebut ke permukaan.
“Semua telah disiapkan oleh pengacara kami. Semua yang melakukan perbuatan fitnah, tidak menyenangkan dan pencemaran nama baik akan kami seret,” tegas Fahim.
(ah/tb)