ilustrasi seorang istri yang tidak suka melihat suaminya memberikan sesuatu pada ibu kandungnya.
Tendabesar.id - Cerita Inspiratif - Kisah ini sangat recomended untuk siapapun yang telah berumah tangga, apalagi mereka yang baru memulai bahtera kehidupan rumah tangga. Kisah ini inspirasi yang membuat jutaan wanita meneteskan air mata, karena sudah syak wa sangka terhadap suaminya.
Kisah ini benar-benar telah membuat siapapun manusia yang memiliki perasaan sadar bagwa betapa bidadari surga itu ada di dekatnya.
Selamat Membaca kawan..!
Pagi-pagi sekali, Bilqies (nama samara) mengetuk pintu rumah ibunya. Ia menggendong anaknya dan membawa satu tas besar di tangan kanannya.
Dari matanya yang sembab dan merah, ibunya sudah tahu kalau Bilqies pasti habis bertengkar lagi dengan suaminya.
Meski heran, karena biasanya Bilqies hanya sebatas menelpon sambil menangis jika bertengkar dengan suaminya.
Ayah Bilqies yang juga keheranan, segera menghampiri Bilqies dan menanyakan masalahnya.
Bilqies mulai menceritakan awal pertengkarannya dengan suaminya tadi malam...
Bilqies kecewa karena suaminya telah membohongi Dirinya selama ini.
Bilqies menemukan buku rekening suaminya terjatuh di dalam mobil...
Bilqies baru tahu, kalau suaminya selalu menarik sejumlah uang setiap bulan, di tanggal yang sama.
Sementara Bilqies tahu, uang yang Bilqies terima pun sejumlah uang yang sama.
Berarti sudah 1 tahun lebih, suaminya membagi uangnya, setengah untuk Bilqies , setengah untuk yang lain...
Jangan-jangan ada wanita lain ??
Ayah Bilqies hanya menghela nafas, wajah bijaksana nya tidak menampakkan rasa kaget atau pun marah...
"Bilqies ...,
»Yang pertama, langkahmu datang ke rumah Ayah sudah melawan Firman ALLAH
karena meninggalkan rumah tanpa seizin suamimu"
Kalimat Ayah sontak membuat Bilqies kebingungan, Bilqies mengira ia akan mendapat dukungan dari Ayahnya.
»"Yang kedua, mengenai uang suamimu, kamu tidak berhak mengetahuinya.
Hakmu hanyalah uang yang diberikan suamimu ke tanganmu.
Itu pun untuk kebutuhan rumah tangga.
Jika kamu membelanjakan uang itu tanpa izin suamimu, meskipun itu untuk sedekah, itu tdk boleh" lanjut Ayahnya.
"Bilqies .., suamimu menelpon Ayah dan mengatakan bahwa sebenarnya uang itu memang diberikan setiap bulan untuk seorang wanita.
Suamimu tidak menceritakan nya padamu, karena kamu tidak suka wanita itu sejak lama.
Kamu sudah mengenalnya dan kamu merasa setelah menikah dengan suamimu, maka hanya kamulah wanita yang memilikinya".
"Suamimu meminta maaf kepada Ayah karena ia hanya berusaha menghindari pertengkaran denganmu.
Ayah mengerti karena Ayah pun sudah mengenal watakmu" mata Ayah mulai berkaca-kaca.
"Bilqies ...,
kamu harus tahu, setelah kamu menikah maka yang wajib kamu taati adalah suamimu.
Jika suamimu berkenan padamu,
maka ALLAH pun berkenan.
Sedangkan suamimu, ia wajib taat kepada ibunya.
Begitulah ALLAH mengatur laki-laki untuk taat kepada ibunya...
Jangan sampai kamu menjadi penghalang bakti suamimu kepada ibundanya"...
"Suamimu... dan harta suamimu adalah milik ibunya".
Ayah mengatakan itu dengan tangis, Air matanya semakin banyak membasahi pipinya,
Seorang ibu melahirkan anaknya dengan susah payah dan kesakitan...
KemuBilqies ia membesarkannya hingga dewasa, hingga anak laki-lakinya menikah, ia melepas nya begitu saja...
KemuBilqies anak laki-laki itu akan sibuk dengan kehidupan barunya...
Bekerja untuk keluarga barunya...
Mengerahkan seluruh hidupnya untuk istri dan anak-anaknya...
Anak laki-laki itu hanya menyisakan sedikit waktu untuk sesekali berjumpa dengan ibunya, sebulan sekali, atau bahkan hanya 1 tahun sekali...
"Kamu yang sejak awal menikah tidak suka dengan ibu mertuamu...
Kenapa ???
Karena rumahnya kecil dan sempit ???
Sehingga kamu merajuk kepada suamimu bahwa kamu tidak bisa tidur disana...
Anak-anakmu pun tidak akan betah disana...
Bilqies .., mendengar ini hati Ayah sakit sekali...
"Lalu, jika kamu saja merasa tidak nyaman tidur di sana...
Bagaimana dengan ibu mertuamu yang dibiarkan saja untuk tinggal di sana ???"
"Uang itu diberikan untuk ibunya. Suamimu ingin Ayahnya berhenti berkeliling menjual gorengan.
Dari uang itu ibu suamimu hanya memakainya secukupnya saja, selebihnya secara rutin dibagikan ke anak-anak yatim dan orang-orang tidak mampu di kampungnya.
Bilqies membatin dalam hatinya, uang yang diberikan suaminya sering dikeluhkannya kurang.
Karena Bilqies banyak membeli pakaian untuk mengantar jemput anak sekolah.
Bilqies juga sangat menjaga penampilannya untuk merawat wajah dan tubuhnya di spa.
Berjalan-jalan setiap minggu di mall. Juga berkumpul sesekali dengan teman-temannya di restoran.
Bilqies menyesali sikapnya yang tak ingin dekat-dekat dengan mertuanya yang hanya seorang tukang gorengan.
Tukang gorengan yang berhasil :
• Menjadikan suaminya seorang sarjana,.
• mendapatkan pekerjaan yang di idam-idamkan banyak orang...
• Berhasil mandiri, hingga Bilqies bisa menempati rumah yang nyaman dan mobil yang bisa ia gunakan setiap hari.
"Ayaaah, ma'afkan Bilqies ", tangisnya meledak.
Ibunda Bilqies yang sejak tadi duduk di samping Anak nya segera memeluk Bilqies .
"Bilqies ...
• kembalilah ke rumah suamimu.
Ia orang baik nak...
• Bantulah suamimu berbakti kepada orang tuanya.
• Bantu suamimu menggapai SURGA-NYA, dan dengan sendirinya, ketaatanmu kepada suamimu bisa menghantarkan mu ke SURGA
Ibunda Bilqies membisikkan kalimat itu ke telinga Bilqies .
Bilqies hanya menjawabnya dengan anggukan, ia menahan tangisnya.
Bathinnya sakit, menyesali sikapnya.
Bilqies pun pulang menghadap suaminya dan sambil menangis memohon maaf kepada suaminya atas prasangka yang salah selama ini.
Dilain hari, Bilqies pun mengikuti suaminya bersilaturahmi kepada ibu kandung suaminya alias mertuanya.
Suaminya meneteskan air mata menatap istrinya yg ditangan istrinya tertenteng 5 liter minyak goreng untuk mertuanya.
Tetesan air mata suami bukan masalah jumlah liternya tapi karena perubahan istrinya yg senang dan nampak ikhlas hendak datang kepada orang tuanya alias mertua istrinya.
Seterusnya Bilqies berjanji dalam hatinya, untuk menjadi istri yang taat pada suaminya.
Sesekali waktu, Bilqies bukan mengajak suaminya ke Mall tapi meminta anjangsana ke rumah mertuanya dan juga orang tuanya...
Ingatlah, seorang anak laki-laki bertanggung jawab terhadap kepada empat wanita ini yaitu; IBUnya, Anak Perempuannya, Saudari Perempuannya dan Istri nya.
Semoga bermanfaat...