TendaBesar.Id - Jakarta - Kejadian itu menarik perhatian ketika kalimat "Plt Wali Kota Bekasi bobrok" muncul di layar LCD yang terpasang di gedung RSUD Bantargebang. Setelahnya, tulisan tersebut menjadi viral di media sosial dan mendapatkan respons yang banyak dari para warganet.
Pada LCD yang terpasang di RSUD Bantargebang, running teks yang muncul ternyata lebih panjang dibandingkan dengan di Asrama Haji Bekasi. Kalimat yang terpampang pada running teks tersebut bertuliskan: "Raport Merah !!! Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Bobrok & Pecat Pol PP Eko yang Bertindak Represif!!!". Kabar ini pun menarik perhatian publik dan menjadi viral di media sosial, memicu berbagai respons dan diskusi di kalangan warganet.
Menyikapi hal tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Junaedi, mengeluarkan instruksi kepada seluruh perangkat daerah untuk sementara mematikan running teks dan videotron di seluruh wilayah Kota Bekasi. Selain itu, juga dilakukan upaya penelusuran dan pemeriksaan terkait insiden yang terjadi pada LCD RSUD Bantargebang.
Tindakan ini diambil guna mengidentifikasi penyebab serta menangani masalah yang muncul. Dalam hal ini, pemerintah setempat berupaya untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar situasi dapat diklarifikasi dengan jelas dan transparan.
"Untuk sementara mematikan media elektronik, baik berupa running teks ataupun media videotron, dikarenakan alat tersebut diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan ingin menjelekkan Pemerintah Kota Bekasi," kata Junaedi dalam keterangan tertulis, Jumat (26/5/2023).
Selain itu, Junaedi juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengambil tindakan lanjut terkait insiden yang telah menyebabkan kehebohan di masyarakat. Ia menyebut kolaborasi antara pemerintah daerah dan kepolisian bertujuan untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif terhadap peristiwa tersebut.
Langkah ini diambil untuk memastikan adanya tindakan hukum yang sesuai dengan aturan yang berlaku serta menjaga ketertiban dan keamanan di Kota Bekasi.
"Kami sangat prihatin atas adanya kejadian tersebut dan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan kami telah berkoordinasi kepada pihak kepolisian," sambung Junaedi.
Junaedi berharap agar pelaku peretasan dapat ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, dia juga mengimbau agar kewaspadaan dan sistem keamanan dapat ditingkatkan guna mencegah kejadian serupa di masa depan. Upaya ini bertujuan untuk memastikan perlindungan data dan informasi yang sensitif serta menjaga integritas sistem komunikasi di Kota Bekasi.
Dengan meningkatkan sistem keamanan, diharapkan kejadian semacam ini tidak akan terulang kembali, sehingga masyarakat dapat merasa aman dan tenang dalam menggunakan teknologi informasi yang ada.
Diketahui sebelumnya, bahwa telah terjadi sesuatu yang mengejutkan dimana running teks dengan tulisan 'Plt Wali Kota Bekasi Bobrok' muncul di gedung Asrama Haji Bekasi. Kejadian ini menjadi viral di media sosial dan menghebohkan netizen.
(ah/tb)